Akibat PLN Kerja Sama, Listrikpun Sering Padam!
UnfaedahMungkin ini adalah bagian dari revolusi mental. Sehingga kepanjangan PLN pun, ikut menjadi korban revolusi.
Tiang listrik |
Siapa yang tahu, apa kepanjanagn PLN? tanya pak Yaman kepada muridnya. Muridnya tersebut, salah satunya adalah aku. Ya aku masih teringat dengan pertanyaan itu, dimana, pertanyaan tersebut pernah dilontarkan sekitar 18 (tujuh belas) tahun yang lalu kepadaku. Kala itu, aku masih mengeyam bangku Sekolah Dasar (SD), tepatnya minggu pertama menduduki kelas dua. Mendengar pertanyaan itu, aku melirik ke kiri dan kekanan, tapi tak satupun dari kami yang memberi jawaban atas pertanyaan pak Yaman.
Sekitar beberapa menit kemudian, pak Yaman yang merupakan kepala sekolah waktu itu, berusaha menagih jawaban atas pertanyaan tadi. Dia berjalan perlahan-lahan melongok kekiri dan kekanan, melihat kearah kami. Dibawah kumis tebalnya terukir sebuah senyuman, yang sedang berusaha membujuk kami, untuk memberi jawaban tentang kepanjangan PLN.
Kantor PLN |
Tak cukup disitu, jurus maju mundur cantik... cantik, seperti lirik lagu Rina Nose pun terkadang terjadi. Maklum saja waktu itu kami tidak terlalu peduli dengan gerak maju mundur cantik,, cantik, karena kala itu belum ada lagu mentel tersebut.
Tapi meskipun demikian, Pak Yaman pemilik nama lengkap Drs. Muhammad Yaman ini tetap berjuang keras layaknya Pahlawan kemerdekaan Negera Republik Indonesia melawan penjajahan belanda. Bagimana tidak, pertanyaan tentang kepanjangan PLN pun belum memperoleh jawaban. Dan akhirnya, Pak Yaman kembali melemparkan pertanyaan tadi, "Siapa yang tahu kepanjangan PLN?, siapa yang bisa jawab, boleh pulang!" ucap Pak Yaman dengan disertai iming-iming pulang.
Hmm,, aku yang duduk dibangku deretan kedua sebelah kanan, langsung menjawab, "PLN adalah Perusahaan Listrik Negara" jawabku dengan penuh ragu-ragu. Mendengar jawaban ku, pak Yaman spontan menoleh ke arahku. "Banar, PLN adalah Perusahaan Listrik Negara" beo pak Yaman sambil senyum kepadaku. Tapi selepas dari itu, sebelum dipersilakan pulang, pak Yaman bertanya, "Tahu dari mana kepanjangan PLN nak?" tanya pak Yaman sambil menunduk sedikit kepalanya. "Di gambar kalender," kataku yang sedang siap-siap mau pulang lebih awal 10 menit dari jadwal.
**
Nah setelah aku mereview atau sekaligus membuka memori tahun 1997 itulah kepanjangan PLN yang ku pahami dulu. Kemudian berbicara PLN tentu tidak sedikit manusia di Indonesia ini tidak tahu, bisa dipastikan hampir semua manusia nya tahu. Sebab PLN sebagai perusahaan besar yang sudah cukup lama berkiprah menerangi dan menyupray arus kepada masyarakat, tentu menjadi aktor utama dalam melangsungkan berbagai aktifitas masyarakat negara ini. Katakanlah untuk kebutuhan rumah tangga seperti lampu, mesin cuci, kipas angin, air conditioner (AC), blender, tv, tape dan lain sebagainya.
Akan tetapi akibat dari itu, tanpa disadari masyarakat merasa memilki ketergantungan. Sehingga sebagai pelanggan PLN pasti kan berkeluh kesah bila listrik itu padam, apakah dipadamkan atau terpadamkan. terserah apapun namanya, yang namun arus listrik tersebut tetap sangat didambakan. Ah.. bak mendabakan seorang cewek pula nih!!! gak perlu!
PLN juga |
Maka oleh sebab itu, meskipun kita sebelumnya sudah sama-sama tahu tentang kepanjangan PLN, akan tetapi sepertinya kepanjangan yang selama ini kita tahu justru sudah mengalami perubahan. Mungkin ini adalah bagian dari revolusi mental. Sehingga kepanjangan PLN pun, ikut menjadi korban revolusi. Dan dari satu sisi perubahan ini tidak terlepas dari sepak terjang PLN itu sendiri yang menurutku, sedang melakukan kerja sama dengan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penerangan. Perusahan tersebut adalah sebuah perusahaan besar, yang memiliki fungsi dan tujuan yang sama yaitu Perusahaan Lilin Negara (PLN).
Dari kerja sama ini, PLN lilin ini, meminta kepada PLN listrik untuk sering-sering melakukan pemadaman, apalagi pemadaman saat malam hari. Itu tentu sangat didukung oleh PLN lilin. Agar lilin yang diproduksi oleh PLN lilin cepat laku dan laris dipasar. Dan sedangkan dilain sisi pemerintahpun akan sedikit hemat dalam hal penganggaran dana untuk belanja bahan bakar PLN, khusunya PLN tenaga diesel. Hehehe..
Hmm.. semoga saja dugaan ku tidak benar, kawan!
Silakan tinggalkan komentar Anda!