Pilkada 2017, Jangan Mau Dibodohi Oleh Apa Ta'a
Unfaedah"Praktek ini memang tidak seperti praktek yang dibuka oleh para dokter. Dimana siapa saja yang sakit bisa berobat ditempat praktek agar ia sembuh. Namun praktek ini malah membuat orang lain tambah sakit,"
Ilustrasi | Foto : mediamadura.com |
Aku juga gak pintar-pintar kali bila dibandingkan dengan sobat sikonyolovers. Kalau dibilang bodoh, iya jawabannya tapi juga gak bodoh-bodoh kali. Buktinya 1+1 jawabanku pasti 2 juga seperti jawaban sobat semua. Nah, bicara tentang pintar, menurutku bapak BJ. Habibie adalah orang patut diacungkan jempol banyak-banyak. Karena berkat kepintarannya alias kecerdasannya, mampu membuat pesawat menjadi anti keropos dan lebih ringan 25% (dari sebelumnya) serta memiliki 46 hak paten dari hasil penemuannya.
Kepintaran seseorang dibuktikan sejauhmana dia mampu berpikir tentang sesuatu hal yang rumit, sukar dan diluar batas kesanggupan kebanyakan orang. Nah, hal ini lah yang menjadi dasar atau acuan yang menandakan pintar atau tidaknya seseorang. Sebab mencari orang yang demikian memang super susah. Satu diantara seribu, atau mungkin satu diantara sejuta atau bahkan satu diantara miliaran manusia.
Sementara menjadi orang bodoh atau kebalikan dari pintar, justru sangat mudah. Hal ini bisa dilihat pada salah satu momen. Ya, seperti momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), dimana tidak sedikit orang bodoh yang terlihat dengan jelas tentang kebodohannya. Dan yang lebih parah lagi, ketika dia tahu dia bodoh, malah ia bangga dengan kebodohannya dan merasa diri lebih pintar.
Selain itu, anehnya lagi sifat bodohnya selalu tidak merasa puas bila belum ditransfernya ke orang-orang lain. Sehingga ia selalu berupaya untuk membodohkan orang lain dengan berbagai cara. Bisa melalui fitnah, berprasangka buruk atau mencari kesalahan-kesalahan orang untuk dijadikan modal dalam mentransfer kebodohannya kepada orang lain. Membuat orang lain percaya kepadanya adalah salah satu tujuan, agar orang menganggapnya pintar, meskipun pada kenyataannya tidak demikian.
Praktek orang bodoh membodohi yang bodoh, sepertinya sudah menjadi rutinitas tat kala pilkada tiba. Apalagi pilkada 2017 kini tinggal hitungan bulan saja. Misal sipolan (seseorang) mendukung calon A, lalu menjual satu kelebihan calon A kepada sipulen (orang lain), meskipun pada hakekatnya calon A tersebut memiliki seribu kekurangan. Ditambah lagi, calon A pernah menjabat ini, itu dan lain sebagainya. Sedangkan calon lain difitnahnya, dihasutnya dan bahkan sampai dibilang calon B titipan pusatlah, calon C pengkhianatlah, calon D koruptorlah dan calon-calon lain. Bukan calon penganten ya, apa lagi calon mertua..
Hahaha miris memang.
Praktek ini memang tidak seperti praktek yang dibuka oleh para dokter. Dimana siapa saja yang sakit bisa berobat ditempat praktek agar ia sembuh. Namun praktek ini malah membuat orang lain tambah sakit, mulai sakit kepala, akibat pusing mikirin calon kepala daerah yang tidak penting untuk dipikirkan, sampai sakit hati akibat calon banyak janji saat musim kampanye tiba.
Praktek pembodohan ini, biasanya dilakukan oleh 'Apa Ta'a (entah berantah) yang tidak jelas statusnya. Dibilang famili calon kepala daerah bukan, timsespun juga bukan. Lalu siapa juga? Ia hanya Apa Ta'a yang sedang berusaha membodohi orang-orang bodoh yang mau percaya omongannya. Sikap Apa Ta'a ini jauh lebih fanatik dari famili calon dan bahkan timses. Ia bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk calon yang didukungnya. Meskipun calon yang didukungnya tidak pernah tahu siapa Apa Ta'a sebenarnya. Pemuja rahasia, kayak lagu Sheila On 7.
Aku yakin, pilkada 2017 ini, mulai dari pemilihan gubernur dan wakil gubernur hingga pemilihan bupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil walikota, pasti banyak beredarnya Apa Ta'a - Apa Ta'a yang selalu berusaha membodohi sobat sikonyolovers. Terutama pemilih pemula.
Nah, oleh sebab itu sobat sikonyolovers semua, jangan mau dibodohi oleh Apa Ta'a. Dan jangan dengar pengaruh Apa Ta'a. Silakan gunakan hak pilih sobat sikonyolovers sesuai dengan pilihan hatinya. Siapa saja boleh dipilh. Ingat, yang jangan pilih aku. Sebab lagi lagi gak nyalon tuch.
Apa ta'a....
BalasHapusIya betul, namanya Apa Ta'a...
HapusHahahahah
Pakon hana peuget apa ta eun mantong sikonyol krn nyan leubeh menarik..
BalasHapusHahaha... nyan o cit.
HapusTapi kalo apa ta'a lebeh responsive bacut.
Kalo taeun nyan ka parah tat...
Nyimak bang, kalau aku sih no coment
BalasHapusNyimak berita politik ya?
HapusSemoga saja menjadi pengamat Politik, ya..?