Air Terjun Peukan Biluy, Kadang Ada Kadang Tidak

Air Terjun Peukan Biluy, Kadang Ada Kadang Tidak


Kapan dan dimanapun, Air terjun Peukan Biluy sama dengan air terjun yang ada di Seantero dunia. Dimana ada air yang mengalir dari ketinggian dan bersumber dari mata air yang kemudian terjun ke arah paling bawah. Mungkin bisa saja beda halnya dengan air terjun didunia lain yang tidak kita ketahui kadang terjun dari arah bawah, kesamping kiri atau kenan dan sebagainya. Sesuka aturan alam dunia lain lah, mau terjun dari arah mana kemana.

Yang pasti perjalanan menuju ke destinasi wisata yang terletak Di Gampong Lam Sot Kecamatan Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar ini tidak sampai satu jam dari Kota Banda Aceh.

Sebagai penegasan, Air terjun Peukan Biluy ini bukan air terjun di dunia lain yang tidak kita ketahui arah terjunnya. Akan tetapi air terjun ini merupakan air terjun yang ada dunia nyata dan dapat dinikmati pesona keindahannya. Dan bahkan Air terjun bertebingkan batu kapur, akar kayu dan lumut ini menjadi salah satu objek wisata alam yang sudah sering dibahas dari berbagai sumber yang bersebaran didunia maya.

Saat musim hujan Air terjunnya mengalir deras 

Dari berbagai sumber, Ada yang menyatakan air terjun ini memiliki anak tangga 172 buah dengan kemiringan 45 derajat dan adapula yang menyatakan Air terjun Peukan Biluy hanya sekian menit dari Kota Banda Aceh. Akan tetapi berdasarkan pengalaman saya yang pernah dua kali menuju kesana anak tangga 172 dengan kemiringan 45 derajat dan jarak tempuhnya hanya hitungan menit dari Kota Banda Aceh tidak lah menjadi soal. Pasalnya pada saat menuju kesana tidak pernah menghitung anak tangganya berapa, tidak tahu cara ukur kemiringan anak tangganya dan tidak pernah ukur waktu yang dihabiskan menuju kesana. Yang pasti perjalanan menuju ke destinasi wisata yang terletak Di Gampong Lam Sot Kecamatan Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar ini tidak sampai satu jam dari Kota Banda Aceh. Apa kurang kerjaan? Anak tangga dihitung dan kemiringan diukur. Hehehe.

Baca Juga :

Perlu di ketahui! masih berdasarkan pengalaman saya, rute menuju Air Terjun Peukan Biluy itu tidak semulus jalan Tol Sibanceh. Dan juga tidak semulus Aspal sirkuit Mandalika yang ada Di NTB sana. Soalnya masih sangat jauh dari harapan. Karena jalan menuju Air terjun Peukan Biluy mulai dari simpang tiga Gampong Lam Sot tersebut adalah jalan bebatuan yang tidak rata. Dan bahkan terkadang saat musim penghujan sering kita dapatkan genagan air dalam lobang - lobang di jalan. Ops,, bukan lobang air berjalan ya. Beda konteks.!!!
Rute menuju kesana, jalannya berdanau gess

Akses menuju Air terjun Peukan Biluy memang tergolong mudah akan tetapi saya tidak berani menyarakan bila menggunakan kenderaan mobil keluarga. Apalagi menuju kesana menggunakan mobil lamborghini. Sunggguh tidak mungkin kawan!! karena rute ini sering di lalui oleh truk pengangkut calian C. Pun demikian rute ini jauh lebih mudah diakses bila menggunakan sepeda motor, apalagi menggunkan motor trail, pasti asik. Tak terkecuali menggunakan sepeda MTB seperti pengalaman saya kesana.

Kadang Ada Kadang Tidak

Jujur saja, Air terjun Peukan Biluy tak selamanya ada. Kadang ada dan kadang tidak. Kenapa demikian? Hal ini bukanlah sebuah fenomena mistis seperti yang saya sampaikan pada awal paragraf diatas, 'ini bukan air terjun dunia lain'. Air terjun Peukan Biluy benar - benar indah dengan pesona alam yang asri dan banyak pepohonan rindang disekililingnya. Suasananya sejuk dan ditambah pula dengan percikan air dari air terjun, seolah - olah kita berada dibawah tetesan gerimis abadi tanpa henti. Kalau sudah begitu, tunggu apalagi? Putar saja lagu "Gerimis Mengundang" pasti lebih lengkap nuansanya. Amboi dah!!!

Air terjun Peukan Biluy ini terkadang juga tidak ada (air) bila saat musim kekeringan melanda. Keadaan ini pernah saya alami saat mengunjungi tempat wisata terpencil ini. Saking keringnya, tempat yang dilalui air terjun hanya menyisakan tetesan air yang tidak begitu banyak. Sungguh sangat miris bukan? Apalagi diatas sana terpasang pipa hisap milik PDAM Aceh Besar. Sehingga semakin berkuranglah air terjunnya. Ditambah lagi minimnya kesadaran manusia yang abai terhadap perlindungan hutan, sangat dikwatirkan Air terjun Peukan Biluy rawan kering saat musim panas tiba.
Saat musim kemarau, airnya kering


Meskipun terkadang tidak ada, percaya bila saat musim penghujan tiba, Air terjun Biluy sungguh sangat menakjubkan nuansanya. Bahkan bila sudah sampai disana, rasa ingin berlama - lama disana. Bisa saja berswa foto ria dibawah gerimis abadi atau menikmati nuansanya sambil minum teh atau minum kopi bagi pecinta kopi atau apalah sesuai dengan pembekalan yang sudah sobat siapkan sebelum sampai disana. Disana tidak ada kantin ya gaes..!!!

Oh ya, sebagai catatan atau sedikit tips bagi sobat yang ingin menuju ke Air Terjun Peukan Biluy. Harap berhati-hati, karena bila kenderaan yang sobat gunakan baru keluar dari Doorsmeer, sudah bisa dipastikan pulang dari sana masuk Doorsmeer lagi, kemudian jangan pernah coba - coba bersandar sembarangan di pagar besi pengaman yang ada di lokasi, karena sudah sangat tidak aman, Maklum saja kurangnya perhatian Pemerintah setempat. Selain itu, lokasi ini agak sedikit sepi, mohon jangan pergi sendirian apalagi berduaan. Setidaknya 3 orang atau lebih itu jauh lebih baik.

Baca Juga :

Jangan salah! Walaupun sepi, di sekeliling Air terjun Peukan Biluy ada kebun milik warga setempat, sehingga bisa dipastikan walaupun sepi, tidak sedikit orang numpang lewat menuju ke kebun melalui rute air terjun Peukan Biluy ini.

Itulah Air Terjun Peukan Biluy, Kadang Ada Kadang Tidak. Semoga saja sobat sempat mengunjungi Air Terjun Peukan Biluy disaat yang tepat.